Kalo orang bilang suka sama orang lain tanpa alasan, gue mah nggak suka sama orang tanpa alasan atau ada sih alasan cuma yaa gitu..........gak jelas. Iya gue mah gitu orangnya. Suka tiba-tiba kzl sendiri bos. Ya pokoknya kalo udah gak suka sama orang ya gak suka aja. Gitu. Eh tapi kadang juga bisa gak suka sama orang dari cara mereka ngeliatin kita. "Plizzz hellooowww bisa nggak sih ngeliatinnya biasa ajaaa????" kata gue dalam hati. Iya, cuma dalam hati aja sih. Mana berani gue ngomong langsung. Ya gimana tapi suka gedeg sendiri bang. Ada nggak sih yang punya sifat ngeselin kayak gue? Tolongin dong gimana cara ngilaninnya.
Sekian. Maaf untuk kata-kata alay yang tidak baku dan membuat Anda ingin muntah. Ini bukan rekayasa belaka. Akan tetapi, hanya curahan hati semata. Terima kasih.
Senin, 27 April 2015
Jumat, 17 April 2015
Suatu Hari Nanti
Ketika aku tidak bisa lagi mencipta tawa di bibirmu
(DY)
Ketika aku tidak bisa lagi meghiburmu kala duka
Ketika kehadiran hanya akan memahat luka
Biarkan aku menyapamu dengan doa
Dan Tuhan yang kan menjagamu
Hingga hari di mana kita akan berjumpa
Saat itu
Kupastikan kamu
Bahagia seutuhnya
(DY)
Dan Semua Masih Akan Bersamamu, Sayang Padamu
Segalanya masih akan bersamamu: awan yang suka terserak, warna senja yang selalu baru, wajah telaga di belakang rumah, bahkan angin yang tak pernah kausapa, tetapi yang suka menyombongkan diri sebagai yang paling setia selama ini.
Kalau nanti aku, alhamdulillah, harus pergi, semua masih akan tetap tinggal bersamamu,
semua masih akan bersamamu,
sayang padamu.
- Sapardi Djoko Damono -
Kalau nanti aku, alhamdulillah, harus pergi, semua masih akan tetap tinggal bersamamu,
semua masih akan bersamamu,
sayang padamu.
- Sapardi Djoko Damono -
Jumat, 13 Maret 2015
Kangen~
Kuterima suratmu
Tlah kubaca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu
Akan hadirnya diriku
Di dalam hari-harimu
Bersama lagi
Kau tanyakan padaku
Kapan aku akan kembali lagi
Katamu kau tak kuasa
Melawan gejolak di dalam dada
Yang membara menahan rasa
Pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimu
Semua kata rindumu
Semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang
Melepas semua kerinduan
Yang terpendam.....
Kau tuliskan padaku
Kata cinta yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku
Saat ini kuingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu
Takkan kulupa selamanya
Saat kau ada di sisiku
Jangan katakan cinta
Menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang.....
malam itu,
gerimis,
tangis.
kamu,
aku
r-i-n-d-u.
Tlah kubaca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu
Akan hadirnya diriku
Di dalam hari-harimu
Bersama lagi
Kau tanyakan padaku
Kapan aku akan kembali lagi
Katamu kau tak kuasa
Melawan gejolak di dalam dada
Yang membara menahan rasa
Pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimu
Semua kata rindumu
Semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang
Melepas semua kerinduan
Yang terpendam.....
Kau tuliskan padaku
Kata cinta yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku
Saat ini kuingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu
Takkan kulupa selamanya
Saat kau ada di sisiku
Jangan katakan cinta
Menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang.....
malam itu,
gerimis,
tangis.
kamu,
aku
r-i-n-d-u.
Panda ♥
I wanna sleep more more moreeee zzzz
Uwwwww my babyyyy trilililili
Hi, wanna join with me?
How cute they are! Omooooo gimme one, please! I wanna hug them ({})
Pada Suatu Pagi Hari
“Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.”
Sapardi Djoko Damono
Laporan Praktikum Jaringan Hewan
PENGAMATAN
SEL HEWAN
A. TUJUAN
Memahami macam-macam
jaringan hewan dan strukturnya.
B.
DASAR TEORI
1. Jaringan Epitelium
Adalah
jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi
permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di
dalam tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi lapisan luar
tubuh disebut epidermis. Jaringan epitelium yang
membatasi organ dalam disebut endotelium. Jaringan
epitelium yang membatasi rongga disebut mesotelium.
a.
Ciri-ciri jaringan epitelium
-
Tersusun
rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
-
Tidak
mengandung pembuluh darah. Sel epitelium mendapat makanan dari kapiler darah
yang terdapat pada jaringan ikat.
-
Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi.
b.
Klasifikasi
1.
Epitelium
selapis
a)
Epitelium pipih selapis
- Terdiri atas selapis sel berbentuk
pipih. Tipe ini tipis dan bersifat permeabel.
- Peranannya
adalah dalam
proses difusi O2maupun CO2 serta filtrasi darah pada
proses pembentukan urin.
- Terdapat
pada dinding
kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrien dan zat sisa antara bdarah
dan jaringan tubuh.
- Terdapat pada alveolus, tempat terjadinya
pertukaran gas.
b)
Epitelium kubus selapis
- Terdiri atas selapis sel
berbentuk kubus.
- Terdapat pada saluran kelenjar
ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal.
- Berperan dalam sekresi dan absorpsi.
c)
Epitelium batang berlapis semu
- Melekat pada
membran dasar,
- Nukleus sel terdapat pada ketinggian yang
berbeda,
- Terdapat misalnya pada bagian
dalam saluran pernapasan, berfungsi
mengeluarkan debu yangterperangkap pada lendir dari
paru-paru.
2.
Epitelium
berlapis
a)
Epitelium pipih berlapis
- Terdiri
dari banyak
lapisan sel dan sel di permukaannya berbentuk pipih.
- Epitelium pipih berlapislah yang
paling tebal dan paling sesuai untuk fungsi perlindungan.
- Membentuk epidermis kulit, bagian
dalam mulut, esofagus, dan vagina.
b) Epitelium
kubus dan batang berlapis
-
Jarang
terdapat pada tubuh hanya ada di saluran besar misalnya.
- Kelenjar susu, kelenjar ludah, pangkal
esofagus, dan berperan dalam
sekresi
c) Epitelium
transisional
- Terdapat pada organ urinari,
misalnya ureter dan bagian dalam ginjal.
- Membentuk penghalang impermeabel
(tidak dapat ditembus) sehingga urin tidak menembus dinding kantong kemih.
d) Epitelium
kelenjar
- Pada kelenjar
endokrin, sel epitelium yang
menghubungkan antara kelenjar dan permukaan epitelium menghilang. Contohnya
adalah kelenjar tiroid.
- Hasil sekresi kelenjar eksokrin
langsung menuju permukaan epitelium.
- Kelenjar eksokrin multiselular
memiliki saluran untuk menyalurkan hasil sekresi ke permukaanepitelium.
2.
Jaringan
Ikat
Ada
berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi,
antara lain sebagai berikut.
·
Fibroblas berfungsi mensekresikan protein.
·
Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat di dekat
pembuluh darah.
·
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin.
·
Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan
lemak.
·
Sel darah
putih, berfungsi melawan patogen.
1)
Jaringan
Ikat Longgar
Fungsi
jaringan ikat longgar adalah:
· Memberi bentuk organ dalam, misalnya
kelenjar limfa,
· Menyokong, mengelilingi, dan
menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya:
ü menyelubungi serat otot
ü melekatkan
jaringan di bawah kulit
ü membentuk membran yang membatasi
jantung dan rongga perut
ü membentuk membran yang disebut mesenteris
2)
Jaringan
Ikat Padat
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis:
a) Jaringan ikat padat
tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Terdapat pada bagian dermis
kulit dan pembungkus tulang.
b) Jaringan ikat
padat teratur mempunyai pola yang teratur. Terdapat pada tendon yang menghubungkan otot
dengan tulang
3) Tulang rawan (kartilago)
Merupakan
hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat dengan matriks elastis. Ada tiga jenis tulang rawan:
a.
Tulang
rawan hialin
Matriksnya
memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat.
b.
Tulang
rawan elastik
Serat kolagen tulang rawan elastik tidak
tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin.
c.
Tulang
rawan fibrosa
Lakuna-lakunanya
bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel (kondrosit).
3.
Jaringan
Otot
Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin sebagai
alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dan miofibril.
1)
Otot Polos
-
Terdiri
atas sel-sel berbentuk seperti gelendong panjangnya
antara 30-200 milimikron.
-
Memiliki satu inti yang terletak di bagian tengah
sel.
-
Kontraksi sel otot polos tidak
di bawah pengaruh kesadaran
disebut otot involunter.
-
Aktivitas otot polos tidak
menimbulkan kelelahan
-
Otot polos terdapat pada rongga tubuh seperti saluran
pencernaan makanan.
2)
Otot Lurik
-
Berbentuk silinder yang panjang dan tidak
bercabang
-
Panjang sel bervariasi antara 3-4 cm.
-
Memiliki
banyak inti sel yang terletak di bagian tepi sel.
-
Kontraksi
otot lurik di bawah kesadaran.
-
Kontraksi otot lurik cepat dan kuat
serta dapat menimbulkan kelelahan.
-
Otot lurik melekat di bagian rangka.
3)
Otot Jantung
-
Struktur otot jantung menyerupai
otot lurik.
-
Sel-sel otot jantung membentuk
rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.
-
Memiliki satu atau dua inti sel yang
terletak di bagian tengah sel.
-
Sel otot jantung
dipersarafi oleh sistem saraf autonom.
-
Kontraksi
tidak di bawah pengaruh kesadaran (involunter) dan tidak menimbulkan kelelahan.
4. Jaringan Saraf
Jaringan
syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan
perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting
untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon.
Jenis Sel
Saraf
1.
Neuron
sensori (neuron aferen)
Menyampaikan
rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang).
2.
Neuron intermediet (interneuron)
Membentuk
mata rantai dan terdapat di dalam sistem saraf pusat. Dirangsang oleh impuls dari neuron
sensori atau dari neuron intermediet
lain.
3.
Neuron motor
(neuron eferen)
Berfungsi
mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan
melakukan respons tubuh.
C.
ALAT DAN
BAHAN
Ø
Alat
1.
Mikroskop cahaya
2.
Kaca Preparat
3.
Kaca Penutup
Ø
Bahan
Preparat
awetan (sel darah, sel ovarium, sel tulang, cerebellum, colon, otot lurik)
D.
CARA KERJA
1. Letakkan
preparat awetan pada meja preparat.
2. Amati
dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah
terlihat , amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensa objektif.
E. HASIL PENGAMATAN
Gambar Pengamatan
|
Gambar Mikroskop
|
Sel Darah
|
|
Sel
Ovarium
|
|
Sel Tulang
|
|
Cerebellum
|
|
Colon
|
|
Otot lurik
|
F. PEMBAHASAN
1. Sel Darah
Jaringan darah adalah gabungan dari cairan sel –sel dan partikel yang
menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Darah adalah
cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat
transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan
tubuh dari serangan kuman, dll. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan
level tinggi mempunyai sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu
cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat
transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan.
Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan
dapat mengakibatkan kematian.
Darah merupakan jaringan khusus yang mengalami sirkulasi,
terdiri atas berbagai macam sel yang bersatu dalam cairan yang disebut plasma.
Sedikit berbedadengan cairan lain, tetapi bergerak terus dari satu tempat ke
tempat lainnya. Aliran darah dalam saluran tubuh menjamin lingkungan yang tetap
agar semua sel serta jaringan mampu melaksanakan fungsinya.
Fungsi Jaringan Darah :
·
Mengangkut O2 dari paru – paru ke seluruh tubuh.
·
Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru – paru.
·
Mengangkut sari–sari makanan (nutrien)keseluruh tubuh.
·
Mengangkut sisa–sisa metabolisme.
·
Mengedarkan hormon(hasil sekresi)dari kelenjar hormon
ke tempat yang membutuhkan.
·
Mengatur suhu tubuh ( dengan jalan membawa panas dari
bagian tubuh yang aktif ke bagian tubuh yang tidak aktif).
·
Menjaga keseimbangan asam dan basa.
·
Menjaga tubuh dari infeksi kuman.
Sel darah adalah semua sel dalam segala bentuk yang
secara normal ditemukan dalam darah.
a)
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah
atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaituerythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Sel darah
merah (eritrosit) adalah jenis sel
darah yang paling
banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam
eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah
biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dariparu-paru dan insang, dan oksigen
akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh
kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang
unsur pembuatnya berasal dari zat besi. Pada manusia,
sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk
kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah
merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurka.
Ciri – ciri
eritrosit :
Tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink (merah
muda). Besarnya uniform, kira – kira 7,6 µm dan dapat digunakan sebagai ukuran
terhadap besar jenis sel yang lain.
1)
Sel Darah Merah Vertebrata
Sel darah merah
secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloprotein kompleks yang mengandung gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut, atom besi akan tersambung
secara temporer dengan molekul O2 di paru-paru dan insang, dan kemudian molekul O2 ini akan di lepas ke seluruh tubuh.
Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah merah. Hemoglobin
di el darah merah juga membawa beberapa produk buangan seperti CO2 dari jaringan-jaringan di seluruh
tubuh. Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darah. Myoglobin, sebuah senyawa yang terkait dengan hemoglobin, berperan sebagai
pembawa O2 di jaringan
otot.
Warna
dari sel darah merah berasal dari gugus heme yang terdapat pada hemoglobin. Sedangkan
cairan plasma darah sendiri berwarna kuning kecoklatan, tetapi eritrosit
akan berubah warna tergantung pada kondisi hemoglobin. Ketika terikat
pada oksigen, el darah merah akan berwarna merah terang dan ketika oksigen
dilepas maka warna erirosit akan berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan
warna kebiru-biruan pada pembuluh darah dankulit. Metode tekanan
oksimetri mendapat keuntungan dari perubahan warna ini dengan mengukur kejenuhan
oksigen pada darah arterial dengan memakai
teknik kolorimetri.
Pengurangan
jumlah oksigen yang membawa protein di beberapa sel tertentu (daripada larut
dalam cairan tubuh) adalah satu tahap penting dalam evolusi makhluk hidup
bertulang belakang (vertebratae). Proses ini menyebabkan terbentuknya sel darah
merah yang memiliki viskositas rendah, dengan kadar oksigen yang tinggi, dan difusi oksigen yang
lebih baik dari sel darah ke jaringan tubuh. Ukuran eritrosit berbeda-beda pada
tiap spesies vertebrata. Lebar sel
darah merah kurang lebih 25% lebih besar daripada diameter pembuluh kapiler dan
telah disimpulkan bahwa hal ini meningkatkan pertukaran oksigen dari sel darah
merah dan jaringan tubuh.
Vertebrata
yang diketahui tidak memiliki eritrosit adalah ikan dari familia Channichthyidae. Ikan dari familia
Channichtyidae hidup di lingkungan air dingin yang mengandung kadar oksigen
yang tinggi dan oksigen secara bebas terlarut dalam darah mereka. Walaupun
mereka tidak memakai hemoglobin lagi, sisa-sisa hemoglobin dapat ditemui di
genom mereka.
2)
Sel Darah Merah Mamalia
Pada awal
pembentukannya, sel darah merah mamalia memiliki nuklei, tapi nuklei tersebut perlahan-lahan menghilang
karena tekanan saat sel darah merah menjadi dewasa untuk memberikan ruangan kepada hemoglobin. Sel darah merah
mamalia juga kehilangan organel sel lainnya seperti mitokondria. Maka, eritrosit
tidak pernah memakai oksigen yang mereka antarkan, tetapi cenderung
menghasilkan pembawa energi ATP lewat proses fermentasi yang diadakan dengan proses glikolisis pada glukosa yang diikuti
pembuatan asam laktat. Sel darah
merah tidak memiliki reseptor insulin dan pengambilan glukosa pada eritrosit tidak dikontrol
oleh insulin. Karena tidak adanya nuklei dan organel lainnya,
eritrosit dewasa tidak mengandung DNA dan tidak dapat
mensintesa RNA, dan hal ini membuat eritrosit tidak bisa membelah
atau memperbaiki diri mereka sendiri. Eritrosit mamalia berbentuk kepingan
bikonkaf yang diratakan dan diberikan tekanan di bagian tengahnya, dengan
bentuk seperti "barbel" jika dilihat secara melintang. Bentuk ini
(setelah nuklei dan organelnya menghilang) akan mengoptimisasi sel dalam proses
pertukaran oksigen dengan jaringan tubuh di sekitarnya. Bentuk sel sangat
fleksibel sehingga muat ketika masuk ke dalam pembuluh kapiler yang kecil. Eritrosit biasanya berbentuk bundar,
kecuali pada eritrosit di keluarga Camelidae (unta), yang berbentuk oval.
b)
Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit
atau sel darah putih adalah salah satu jenis darah yang bertanggung jawab
terhadap sistem imun tubuh dan berfungsi untuk memusnahkan benda-benda yang
dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misalnya virus atau bakteri. Sel darah putih tidak
berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus
dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normal terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000
sel per tetes. Dalam kasus leukemia, jumlahnya
dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Pada sel darah putih terdapat lima
jenis yang bentuk jumlah dan fungsinya berbeda yaitu:
· Basofil
Granula basofil mengandung
histamin. Histamin adalah salah
satu sinyal kimia yang akan dikirimkan jika terjadi luka dan peradangan.
Basofil terlibat dalam reaksi alergi atau melawan protein asing yang masuk ke
dalam tubuh. Jumlahnya > 1% dari jumlah sel darah putih.
· Eosinofil
Eosinofil berjumlah 4% dari
jumlah sel darah putih. Eosinofil hanya sedikit bersifat fagositik tetapi
mempunyai enzim penghancur. Fungsi eosinofil yaitu melawan parasit besar
seperti cacing dengan cara menghancurkan dinding luar tubuh cacing.
· Neutrofil
Neutrofil merupakan 65% dari
sel darah putih. Neutrofil
bergerak secara ameboid danberhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta yang memberikan tanggapan pertama
terhadap infeksi bakteri. Aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang
banyak menyebabkan adanya nanah. Neotrofil hanya berumur sekitar 6 – 20 jam.
· Limfosit
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Berjumlah 25% dari sel
darah putih. Sel darah putih mempunyai tiga jenis limfosit yaitu:
a. Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu
menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat
patogen, tetaapi setelah adanya serangan, beberapa sel.
b. B akan
mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem
'memori'.) Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir
tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) sarta penting untuk menahan bakteri intraseluler.CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang
terinfeksi virus.
c. Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak
menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virusatau telah menjadi kanker.
· Monosit
Monosit terdapat sekitar 6%
dari jumlah sel darah putih. Monosit merupakan fagosit yang efektif. Monosit
beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian berpindah ke jaringan. Di
dalam jaringan monosit membesar dan berkembang menjadi makrofag. Monositmembagi fungsi
"pembersih vakum" (fagositosis) dari
neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal
dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
c)
Trombosit
Trombosit atau keping darah
adalah fragmen sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat dalam mekanisme
hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah. Jumlah keeping darah
yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat
meningkatkan resiko thrombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur,
tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan
leukosit. Serta mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Jumlah trombosit 20.000
– 30.000 keping/mm3 darah.
Trombosit merupakan sumber trombokinase yang penting dalam pembekuan darah.
2.
Sel Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi
primer, melakukan tugas ganda yaitu menghasilkan ovum (oogenesis) dan
mengeluarkan hormon-hormon seks. Ovarium merupakan badan berbentuk amandel,
terdiri atas daerah medula yang mengandung beberapa pembuluh darah dan sedikit
jaringan penyambung; dan daerah korteks dimana folikel-folikel ovarium yang
mengandung oosit berkembang. Folikel-folikel ovarium tertanam di dalam stroma
korteks. Dapat dibedakan tiga jenis folikel yaitu folikel primordial, folikel
yang sedang tumbuh dan folikel Graaf.
Indung
telur ovarium berjumlah sepasang, kiri dan kanan, bentuknya lonjong agak
gepeng. Berada dalam rongga peritoneum, menggantung pada ligament besar oleh
selaput peritoneum sendiri, disebut mesovarium. Menggantung pula
pada uterus oleh ligamen ovarium. Lapisan terluar ovarium terdiri
dari epitel germinal, selapis sel bentuk kubus yang berasal dari
selaput peritoneum. Ovarium terdiri dari dua bagian, yaitu korteks dan
medulla. Korteks adalah bagian kulit ovarium, di bawah epitel
germinal. Terdiri dari jaringan ikat interstisial, yang disebut stroma.
Diantara stroma terdapat banyak folikel . Folikel
mengandung sel telur (oosit) dalam berbagai tingkat pertumbuhan. Setiap
oosit diselaputi oleh sel folikel. Berbatasan dengan epitel germ
inal, stroma memadat membentuk lapisan, disebut tunca albuginea.
Stroma banyak mengandung serat retikuler dan sel bentuk gelendong mirip
fibroblast.
3.
Sel Tulang
Jaringan tulang dibagi menjadi 2 yaitu jaringan tulang rawan
(Kartilago) dan tulang keras.
a. Kartilago
· Jaringan tulang rawan pada anak-anak
berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim,
· Pada orang dewasa berasal dari
selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau
pembentuk sel-sel tulang rawan.
· Fungsinya untuk menyokong kerangka
tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
1) Kartilago hialin
· Matriksnya bening kebiruan.
· Terdapat pada permukaan tulang
sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok,
ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
· Kartilago hialin merupakan bagian
terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan
saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan
memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
2) Kartilago fibrosa
· Matriksnya berwarna gelap dan keruh.
· Jaringan ini terdapat pada perekatan
ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam
antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan
kanan.
· Fungsi utama untuk memberikan
proteksi dan penyokong.
3) Kartilago elastik
· Matriksnya berwarna keruh
kekuning-kuningan.
· Jaringan ini terdapat pada daun
telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.
4.
Cerebellum
Cerebellum
adalah organ sentral yang terletak di fossa posterior intrakranial. Bagian atas
cerebellum ditutupi oleh durameter yang disebut sebagai tentorium cerebelli.
Tentorium cerebelli ini sekaligus memisahkan cerebellum dengan cerebri.
Cerebellum dihubugnkan dengan batang otak melalui pedunkulus yang terdiri atas
3 macam, yaitu pedunkulus cerebella superior, pedukulus cerebella media, serta
pedunkulus cerebelli inferior. Ketiga pedunkulus tadi terdiri masing-masing
sepasang di bagian lateral cerebellum yang menghubungkan cerebellum dengan
batang otak.
Ventrikel
empat merupakan ruangan yang terdapat diantara pedunkulus cerebelli. Ventrikel
keempat dihubungkan dengan ruang subarachnoid dengan foramen lucshka dibagain
anterolateral serta foramen Magendi di bagian posterior.
Dibagian
caudal dari pedunkulus media dan inferior terspat struktur yang terletak di
sisi kanan kiri yang disebut sebagai floculus. Kedua struktur ini dihubungkan
oleh suatu bangungan yang mengalami penyempitan yang disebut sebagai nodulus.
Kedua bangunan ini disebut sebagai floculonodulus.
Fungsi
cerebellum secara umum adalah untuk fine motor tuning. Cerebellum terintegrasi
dengan bagian otak lain untuk koordinasi gerakan.
Cerebellum
secara fungsional dan filogenetika mempuyai 3 fungsi yaitu :
·
Archicerebellum
(vestibulocerebellum),
bagian ini merupakan bagian yang paling tua, berfungsi utuk keseimbangan.
Bagian ini terdiri atas Floculo Nodularis. Menerima impuls sebagian besar dari
vestibular.
·
Paleocerebellum
(spinocerebellum), bagian
ini berfungsi untuk posisi berdiri dan berjalan. Menerima impuls sebagian besar
dari spinal sehingga disebut sebagai spinocerebellum. Bagian ini terdiri atas
culmen dan lobulus centralis yag terletak di anterior vermis, kemudia juga
uvula, pyramid dan parafloculus. Bagian ini dapat disederhanakan sebagai vermis
dan paravermis.
·
Neocerebellum
(cerecerebellum), merupakan
bagian yang paling muda, terletak di lobus posterior cerebellum. Cerecerebellum
mempunyai fungsi untuk koordinasi gerakan halus dan komplek dari tubuh.
Secara
anatomis Cerebellum terdiri atas 2 hemisfer, yaitu kanan dan kiri, dan vermis
yang terletak diantaranya. Disebut sebagai vermis karena bentuknya yang mirip
cacing (vermis). Jika dilakukan potongan melintang terhadapcerebellum, maka
akan terdapat dua lapisan, yaitu lapisan korteks cerebellum dan lapisan
substansia alba dengan deep nuclei yang ada didalamnya. Hemisfer cerebellum
merupakan pusat integrasi dan pengolahan impuls aferen yang kemudian diproyeksikan
ke deep nuclei. Dari deep nuclei impuls akan disebarkan ke bagian otak yang
lain ataupun ke medula spinalis.
5.
Colon
Epitel usus besar berbentuk silinder dan mengandung jauh lebih banyak sel Goblet dibandingkan usus halus.
Lamina propria usus
besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus. Seperti padausus halus, tunika muskularis mukosa pada usus
besar terdiri atas lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan longitudinal
sebelah luar. Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat
longgar, lemak, dan pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat
tunika muskularis eksterna dan tunika serosa. Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan jaringan ikat subserosa.
6.
Otot Lurik
Otot lurik (otot rangka) mempunyai serabut kontraktil
yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang
(isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut
panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi
sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut
otot volunteer dan selnya dilengkapi serabut saraf dari system saraf pusat.
Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik
disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya
pada bisep dan trisep. Selain itu, juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata,
dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat
berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan
tubuh.
G. KESIMPULAN
Sel merupakan penyusun
struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana. Sel mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung di dalam sel. Pada sel tumbuhan, bentuk selnya
tetap dan tidak berubah karena mempunyai dinding sel sehingga tidak dapat
bergerak bebas.
H. DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)