Jumat, 13 Maret 2015

Kangen~

Kuterima suratmu
Tlah kubaca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu 
Akan hadirnya diriku
Di dalam hari-harimu 
Bersama lagi

Kau tanyakan padaku 
Kapan aku akan kembali lagi
Katamu kau tak kuasa 
Melawan gejolak di dalam dada
Yang membara menahan rasa 
Pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimu

Semua kata rindumu
Semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang 
Melepas semua kerinduan
Yang terpendam.....

Kau tuliskan padaku 
Kata cinta yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku 
Saat ini kuingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu
Takkan kulupa selamanya
Saat kau ada di sisiku

Jangan katakan cinta
Menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang.....




malam itu,
gerimis,
tangis.
kamu,
aku
r-i-n-d-u.

Panda ♥

I wanna sleep more more moreeee zzzz

Uwwwww my babyyyy trilililili

Hi, wanna join with me?

How cute they are! Omooooo gimme one, please! I wanna hug them ({})


Pada Suatu Pagi Hari


“Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan tak ada orang bertanya kenapa.

Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.”


Sapardi Djoko Damono

Laporan Praktikum Jaringan Hewan


PENGAMATAN SEL HEWAN
A.      TUJUAN
Memahami macam-macam jaringan hewan dan strukturnya.

B.       DASAR TEORI
1.      Jaringan Epitelium
Adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh. Jaringan epitelium yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis. Jaringan epitelium yang membatasi organ dalam disebut endotelium. Jaringan epitelium yang membatasi rongga disebut mesotelium.
a.      Ciri-ciri jaringan epitelium
-          Tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
-          Tidak mengandung pembuluh darah. Sel epitelium mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
-          Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi.
b.      Klasifikasi
1.      Epitelium selapis
a)        Epitelium pipih selapis
-       Terdiri atas selapis sel berbentuk pipih. Tipe ini tipis dan bersifat permeabel.
-       Peranannya adalah dalam proses difusi O2maupun CO2 serta filtrasi darah pada proses pembentukan urin.
-       Terdapat pada dinding kapiler tempat terjadinya proses pertukaran nutrien dan zat sisa antara bdarah dan jaringan tubuh.
-       Terdapat pada alveolus, tempat terjadinya pertukaran gas.
b)        Epitelium kubus selapis
-       Terdiri atas selapis sel berbentuk kubus.
-       Terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal.
-       Berperan dalam sekresi dan absorpsi.

c)        Epitelium batang berlapis semu
-       Melekat pada membran dasar,
-       Nukleus sel terdapat pada ketinggian yang berbeda,
-       Terdapat misalnya pada bagian dalam saluran pernapasan, berfungsi mengeluarkan debu yangterperangkap pada lendir dari paru-paru.
2.      Epitelium berlapis
a)      Epitelium pipih berlapis
-       Terdiri dari banyak lapisan sel dan sel di permukaannya berbentuk pipih.
-       Epitelium pipih berlapislah yang paling tebal dan paling sesuai untuk fungsi perlindungan.
-       Membentuk epidermis kulit, bagian dalam mulut, esofagus, dan vagina.
b)      Epitelium kubus dan batang berlapis
-        Jarang terdapat pada tubuh hanya ada di saluran besar misalnya.
-       Kelenjar susu, kelenjar ludah,  pangkal esofagus, dan berperan dalam sekresi
c)      Epitelium transisional
-       Terdapat pada organ urinari, misalnya ureter dan bagian dalam ginjal.
-       Membentuk penghalang impermeabel (tidak dapat ditembus) sehingga urin tidak menembus dinding kantong kemih.
d)     Epitelium kelenjar
-       Pada kelenjar endokrin, sel epitelium yang menghubungkan antara kelenjar dan permukaan epitelium menghilang. Contohnya adalah kelenjar tiroid.
-       Hasil sekresi kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan epitelium.
-       Kelenjar eksokrin multiselular memiliki saluran untuk menyalurkan hasil sekresi ke permukaanepitelium.
2.      Jaringan Ikat
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai berikut.
·         Fibroblas berfungsi mensekresikan protein.
·         Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah.
·         Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin.
·         Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak.
·         Sel darah putih, berfungsi melawan patogen.

1)        Jaringan Ikat Longgar
Fungsi jaringan ikat longgar adalah:
·      Memberi bentuk organ dalam, misalnya kelenjar limfa,
·      Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya:
ü  menyelubungi serat otot
ü  melekatkan jaringan di bawah kulit
ü  membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut
ü  membentuk membran yang disebut mesenteris
2)      Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis:
a)  Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.
b)  Jaringan ikat padat teratur mempunyai pola yang teratur. Terdapat pada tendon yang menghubungkan otot dengan tulang
3)      Tulang rawan (kartilago)
Merupakan hasil spesialisasi dari jaringan ikat berserat dengan matriks elastis. Ada tiga jenis tulang rawan:
a.       Tulang rawan hialin
Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat.
b.      Tulang rawan elastik
Serat kolagen tulang rawan elastik tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin.
c.       Tulang rawan fibrosa
Lakuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel (kondrosit).
3.      Jaringan Otot
Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dan miofibril.

1)      Otot Polos
-           Terdiri atas sel-sel berbentuk seperti gelendong panjangnya antara 30-200 milimikron.
-          Memiliki satu inti yang terletak di bagian tengah sel.
-          Kontraksi sel otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran disebut otot involunter.
-          Aktivitas otot polos tidak menimbulkan kelelahan
-          Otot polos terdapat pada rongga tubuh seperti saluran pencernaan makanan.
2)      Otot Lurik
-          Berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang
-          Panjang sel bervariasi antara 3-4 cm.
-          Memiliki banyak inti sel yang terletak di bagian tepi sel.
-          Kontraksi otot lurik di bawah kesadaran.
-          Kontraksi otot lurik cepat dan kuat serta dapat menimbulkan kelelahan.
-          Otot lurik melekat di bagian rangka.
3)      Otot Jantung
-          Struktur otot jantung menyerupai otot lurik.
-          Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.
-          Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel.
-          Sel otot jantung dipersarafi oleh sistem saraf autonom.
-          Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran (involunter) dan tidak menimbulkan kelelahan.

4.      Jaringan Saraf
Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon.
Jenis Sel Saraf
1.          Neuron sensori (neuron aferen)
Menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
2.          Neuron intermediet (interneuron)
Membentuk mata rantai dan terdapat di dalam sistem saraf pusat. Dirangsang oleh impuls dari neuron sensori atau dari neuron intermediet lain.
3.          Neuron motor (neuron eferen)
Berfungsi mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh.

C.      ALAT DAN BAHAN
Ø  Alat
1.    Mikroskop cahaya
2.    Kaca Preparat
3.    Kaca Penutup
Ø  Bahan
Preparat awetan (sel darah, sel ovarium, sel tulang, cerebellum, colon, otot lurik)


D.      CARA KERJA
1.    Letakkan preparat awetan pada meja preparat.
2.    Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah terlihat , amati lagi dengan perbesaran 40 kali pada lensa objektif.



E.       HASIL PENGAMATAN

Gambar Pengamatan
Gambar Mikroskop
Sel Darah
Sel Ovarium




Sel Tulang
Cerebellum
Colon





Otot lurik


F.       PEMBAHASAN
1.      Sel Darah
Jaringan darah adalah gabungan dari cairan sel –sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri kapiler dan vena. Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dll. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi mempunyai sistem transportasi dengan darah. Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah merupakan jaringan khusus yang mengalami sirkulasi, terdiri atas berbagai macam sel yang bersatu dalam cairan yang disebut plasma. Sedikit berbedadengan cairan lain, tetapi bergerak terus dari satu tempat ke tempat lainnya. Aliran darah dalam saluran tubuh menjamin lingkungan yang tetap agar semua sel serta jaringan mampu melaksanakan fungsinya.
Fungsi Jaringan Darah :
·       Mengangkut O2 dari paru – paru ke seluruh tubuh.
·       Mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru – paru.
·       Mengangkut sari–sari makanan (nutrien)keseluruh tubuh.
·       Mengangkut sisa–sisa metabolisme.
·       Mengedarkan hormon(hasil sekresi)dari kelenjar hormon ke tempat yang  membutuhkan.
·       Mengatur suhu tubuh ( dengan jalan membawa panas dari bagian tubuh yang aktif ke bagian tubuh yang tidak aktif).
·       Menjaga keseimbangan asam dan basa.
·       Menjaga tubuh dari infeksi kuman.

Sel darah adalah semua sel dalam segala bentuk yang secara normal ditemukan dalam darah.

a)      Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaituerythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel. Sel darah merah (eritrosit) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen dariparu-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya berasal dari zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurka.
Ciri – ciri eritrosit :
Tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink (merah muda). Besarnya uniform, kira – kira 7,6 µm dan dapat digunakan sebagai ukuran terhadap besar jenis sel yang lain.

1)             Sel Darah Merah Vertebrata
Sel darah merah secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloprotein kompleks yang mengandung gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut, atom besi akan tersambung secara temporer dengan molekul O2 di paru-paru dan insang, dan kemudian molekul O2 ini akan di lepas ke seluruh tubuh. Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah merah. Hemoglobin di el darah merah juga membawa beberapa produk buangan seperti CO2 dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darah. Myoglobin, sebuah senyawa yang terkait dengan hemoglobin, berperan sebagai pembawa O2 di jaringan otot.
Warna dari sel darah merah berasal dari gugus heme yang terdapat pada hemoglobin. Sedangkan cairan plasma darah sendiri berwarna kuning kecoklatan, tetapi eritrosit akan berubah warna tergantung pada kondisi hemoglobin. Ketika terikat pada oksigen, el darah merah akan berwarna merah terang dan ketika oksigen dilepas maka warna erirosit akan berwarna lebih gelap, dan akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh darah dankulit. Metode tekanan oksimetri mendapat keuntungan dari perubahan warna ini dengan mengukur kejenuhan oksigen pada darah arterial dengan memakai teknik kolorimetri.
Pengurangan jumlah oksigen yang membawa protein di beberapa sel tertentu (daripada larut dalam cairan tubuh) adalah satu tahap penting dalam evolusi makhluk hidup bertulang belakang (vertebratae). Proses ini menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang memiliki viskositas rendah, dengan kadar oksigen yang tinggi, dan difusi oksigen yang lebih baik dari sel darah ke jaringan tubuh. Ukuran eritrosit berbeda-beda pada tiap spesies vertebrata. Lebar sel darah merah kurang lebih 25% lebih besar daripada diameter pembuluh kapiler dan telah disimpulkan bahwa hal ini meningkatkan pertukaran oksigen dari sel darah merah dan jaringan tubuh.
Vertebrata yang diketahui tidak memiliki eritrosit adalah ikan dari familia Channichthyidae. Ikan dari familia Channichtyidae hidup di lingkungan air dingin yang mengandung kadar oksigen yang tinggi dan oksigen secara bebas terlarut dalam darah mereka. Walaupun mereka tidak memakai hemoglobin lagi, sisa-sisa hemoglobin dapat ditemui di genom mereka.
2)             Sel Darah Merah Mamalia
Pada awal pembentukannya, sel darah merah mamalia memiliki nuklei, tapi nuklei tersebut perlahan-lahan menghilang karena tekanan saat sel darah merah menjadi dewasa untuk memberikan ruangan kepada hemoglobin. Sel darah merah mamalia juga kehilangan organel sel lainnya seperti mitokondria. Maka, eritrosit tidak pernah memakai oksigen yang mereka antarkan, tetapi cenderung menghasilkan pembawa energi ATP lewat proses fermentasi yang diadakan dengan proses glikolisis pada glukosa yang diikuti pembuatan asam laktat. Sel darah merah tidak memiliki reseptor insulin dan pengambilan glukosa pada eritrosit tidak dikontrol oleh insulin. Karena tidak adanya nuklei dan organel lainnya, eritrosit dewasa tidak mengandung DNA dan tidak dapat mensintesa RNA, dan hal ini membuat eritrosit tidak bisa membelah atau memperbaiki diri mereka sendiri. Eritrosit mamalia berbentuk kepingan bikonkaf yang diratakan dan diberikan tekanan di bagian tengahnya, dengan bentuk seperti "barbel" jika dilihat secara melintang. Bentuk ini (setelah nuklei dan organelnya menghilang) akan mengoptimisasi sel dalam proses pertukaran oksigen dengan jaringan tubuh di sekitarnya. Bentuk sel sangat fleksibel sehingga muat ketika masuk ke dalam pembuluh kapiler yang kecil. Eritrosit biasanya berbentuk bundar, kecuali pada eritrosit di keluarga Camelidae (unta), yang berbentuk oval.
b)     Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu jenis darah yang bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan berfungsi untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misalnya virus atau bakteri. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normal terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Pada sel darah putih terdapat lima jenis yang bentuk jumlah dan fungsinya berbeda yaitu:
·       Basofil
Granula basofil mengandung histamin. Histamin adalah salah satu sinyal kimia yang akan dikirimkan jika terjadi luka dan peradangan. Basofil terlibat dalam reaksi alergi atau melawan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Jumlahnya > 1% dari jumlah sel darah putih.

·       Eosinofil
Eosinofil berjumlah 4% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil hanya sedikit bersifat fagositik tetapi mempunyai enzim penghancur. Fungsi eosinofil yaitu melawan parasit besar seperti cacing dengan cara menghancurkan dinding luar tubuh cacing.


·       Neutrofil
Neutrofil merupakan 65% dari sel darah putih. Neutrofil bergerak secara ameboid danberhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil lainnya, serta yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri. Aktivitas dan matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah. Neotrofil hanya berumur sekitar 6 – 20 jam.
·       Limfosit
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Berjumlah 25% dari sel darah putih. Sel darah putih mempunyai tiga jenis limfosit yaitu:
a.       Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. (Sel B tidak hanya membuat antibodi yang dapat mengikat patogen, tetaapi setelah adanya serangan, beberapa sel.
b.       B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori'.) Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan (yang bertahan dalam infeksi HIV) sarta penting untuk menahan bakteri intraseluler.CD8+ (sitotoksik) dapat membunuh sel yang terinfeksi virus.
c.       Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK) dapat membunuh sel tubuh yang tidak menunjukkan sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh karena telah terinfeksi virusatau telah menjadi kanker.
·       Monosit
Monosit terdapat sekitar 6% dari jumlah sel darah putih. Monosit merupakan fagosit yang efektif. Monosit beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian berpindah ke jaringan. Di dalam jaringan monosit membesar dan berkembang menjadi makrofag. Monositmembagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
c)      Trombosit
Trombosit atau keping darah adalah fragmen sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah. Jumlah keeping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat meningkatkan resiko thrombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Serta mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Jumlah trombosit 20.000 – 30.000 keping/mm3 darah. Trombosit merupakan sumber trombokinase yang penting dalam pembekuan darah.

2.      Sel Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi primer, melakukan tugas ganda yaitu menghasilkan ovum  (oogenesis) dan mengeluarkan hormon-hormon seks. Ovarium merupakan badan berbentuk amandel, terdiri atas daerah medula yang mengandung beberapa pembuluh darah dan sedikit jaringan penyambung; dan daerah korteks dimana folikel-folikel ovarium yang mengandung oosit berkembang. Folikel-folikel ovarium tertanam di dalam stroma korteks. Dapat dibedakan tiga jenis folikel yaitu folikel primordial, folikel yang sedang tumbuh dan folikel Graaf.
Indung telur ovarium berjumlah sepasang, kiri dan kanan, bentuknya lonjong agak gepeng. Berada dalam rongga peritoneum, menggantung pada ligament besar oleh selaput peritoneum sendiri, disebut mesovarium. Menggantung pula pada uterus oleh ligamen ovarium. Lapisan terluar ovarium terdiri dari epitel germinal, selapis sel bentuk kubus yang berasal dari selaput peritoneum. Ovarium terdiri dari dua bagian, yaitu korteks dan medulla. Korteks adalah bagian kulit ovarium, di bawah epitel germinal. Terdiri dari jaringan ikat interstisial, yang disebut stroma. Diantara stroma terdapat banyak folikel Folikel mengandung sel telur (oosit) dalam berbagai tingkat pertumbuhan. Setiap oosit diselaputi oleh sel folikel. Berbatasan dengan epitel germ inal, stroma memadat membentuk lapisan, disebut tunca albuginea. Stroma banyak mengandung serat retikuler dan sel bentuk gelendong mirip fibroblast.
3.      Sel Tulang
Jaringan tulang dibagi menjadi 2 yaitu jaringan tulang rawan (Kartilago) dan tulang keras.

a.    Kartilago
·       Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim,
·       Pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan.
·       Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
1)      Kartilago hialin
·  Matriksnya bening kebiruan.
·  Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
·  Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
2)      Kartilago fibrosa
·  Matriksnya berwarna gelap dan keruh.
·  Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan.
·  Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong.
3)      Kartilago elastik
·  Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan.
·  Jaringan ini terdapat pada daun telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.

4.      Cerebellum
Cerebellum adalah organ sentral yang terletak di fossa posterior intrakranial. Bagian atas cerebellum ditutupi oleh durameter yang disebut sebagai tentorium cerebelli. Tentorium cerebelli ini sekaligus memisahkan cerebellum dengan cerebri. Cerebellum dihubugnkan dengan batang otak melalui pedunkulus yang terdiri atas 3 macam, yaitu pedunkulus cerebella superior, pedukulus cerebella media, serta pedunkulus cerebelli inferior. Ketiga pedunkulus tadi terdiri masing-masing sepasang di bagian lateral cerebellum yang menghubungkan cerebellum dengan batang otak. 
Ventrikel empat merupakan ruangan yang terdapat diantara pedunkulus cerebelli. Ventrikel keempat dihubungkan dengan ruang subarachnoid dengan foramen lucshka dibagain anterolateral serta foramen Magendi di bagian posterior.
Dibagian caudal dari pedunkulus media dan inferior terspat struktur yang terletak di sisi kanan kiri yang disebut sebagai floculus. Kedua struktur ini dihubungkan oleh suatu bangungan yang mengalami penyempitan yang disebut sebagai nodulus. Kedua bangunan ini disebut sebagai floculonodulus. 
Fungsi cerebellum secara umum adalah untuk fine motor tuning. Cerebellum terintegrasi dengan bagian otak lain untuk koordinasi gerakan. 
Cerebellum secara fungsional dan filogenetika mempuyai 3 fungsi yaitu :
·         Archicerebellum (vestibulocerebellum), bagian ini merupakan bagian yang paling tua, berfungsi utuk keseimbangan. Bagian ini terdiri atas Floculo Nodularis. Menerima impuls sebagian besar dari vestibular.
·         Paleocerebellum (spinocerebellum), bagian ini berfungsi untuk posisi berdiri dan berjalan. Menerima impuls sebagian besar dari spinal sehingga disebut sebagai spinocerebellum. Bagian ini terdiri atas culmen dan lobulus centralis yag terletak di anterior vermis, kemudia juga uvula, pyramid dan parafloculus. Bagian ini dapat disederhanakan sebagai vermis dan paravermis.
·         Neocerebellum (cerecerebellum), merupakan bagian yang paling muda, terletak di lobus posterior cerebellum. Cerecerebellum mempunyai fungsi untuk koordinasi gerakan halus dan komplek dari tubuh.
Secara anatomis Cerebellum terdiri atas 2 hemisfer, yaitu kanan dan kiri, dan vermis yang terletak diantaranya. Disebut sebagai vermis karena bentuknya yang mirip cacing (vermis). Jika dilakukan potongan melintang terhadapcerebellum, maka akan terdapat dua lapisan, yaitu lapisan korteks cerebellum dan lapisan substansia alba dengan deep nuclei yang ada didalamnya. Hemisfer cerebellum merupakan pusat integrasi dan pengolahan impuls aferen yang kemudian diproyeksikan ke deep nuclei. Dari deep nuclei impuls akan disebarkan ke bagian otak yang lain ataupun ke medula spinalis. 

5.      Colon
Epitel usus besar berbentuk silinder dan mengandung jauh lebih banyak sel Goblet dibandingkan usus halus. Lamina propria usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus. Seperti padausus halus, tunika muskularis mukosa pada usus besar terdiri atas lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan longitudinal sebelah luar. Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat tunika muskularis eksterna dan tunika serosa. Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan jaringan ikat subserosa.

6.      Otot Lurik
Otot lurik (otot rangka) mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunteer dan selnya dilengkapi serabut saraf dari system saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu, juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.

G.      KESIMPULAN
Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.  Pada sel tumbuhan, bentuk selnya tetap dan tidak berubah karena mempunyai dinding sel sehingga tidak dapat bergerak bebas.

H.      DAFTAR PUSTAKA